PREDIKSI RISIKO PENYAKIT KRONIS PADA PESERTA BPJS DENGAN PENDEKATAN DATA ANALISIS DAN VISUALISASI HASIL MENGGUNAKAN POWER BI DAN PYTHON Studi Kasus pada kegiatan Healthkathon 2.0 BPJS Kesehatan

Gambar
  Deskripsi Ide Deskripsi ide ini adalah tentang upaya untuk meningkatkan pemahaman dan pelayanan kesehatan kepada peserta BPJS dengan menggunakan analisis data yang mendalam dan prediksi risiko penyakit kronis seperti diabetes mellitus atau tuberkulosis. Berikut adalah komponen utama dari ide ini: Pemahaman Risiko Kesehatan: Tujuan utama adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta BPJS Kesehatan tentang risiko penyakit kronis yang mereka hadapi. Ini dapat dilakukan melalui edukasi dan komunikasi yang lebih baik berdasarkan analisis data. Prediksi Risiko Penyakit: Menggunakan alat seperti Power BI dan Python, ide ini akan mengembangkan model prediksi risiko penyakit kronis. Model ini akan menggunakan data historis peserta untuk mengidentifikasi individu yang berisiko tinggi mengembangkan penyakit kronis tertentu. Meningkatkan Kualitas Pelayanan: Dengan pemahaman yang lebih baik tentang risiko kesehatan peserta, BPJS Kesehatan dapat meningkatkan kualitas pelayanannya. Ini mungkin meliba

Analisa Tingkat Kecelakaan di Negara Bagian Amerika Serikat

 Latar Belakang

National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) merupakan salah satu departemen pemerintah di Amerika Serikat yang berfokus terhadap mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di jalan tol. Saat ini NHTSA sedang menggodok regulasi baru yang akan diterapkan tahun depan. Refocus Consultant sebagai salah satu perusahaan konsultasi yang menangani berbagai analisa data seperti data bisnis, lingkungan, kesehatan, dan pemerintahan, diminta untuk menganalisa data yang dikumpulkan selama tahun 2021 untuk memberikan sejumlah rekomendasi tentang cara mengurangi angka kecelakaan di jalan tol.

Masalah

 
1. Bagaimana cara mengurangi angka kecelakaan lalu lintas?
2. Apa yang menjadi penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas?

Tujuan

 
1. Mengidentifikasi kondisi yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
2. Mencari 10 teratas negara bagian di mana kecelakaan paling banyak terjadi.
3. Mencari jumlah rerata kecelakaan yang terjadi setiap jam.
4. Menghitung persentase kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi yang mabuk.
5. Menghitung persentase kecelakaan di daerah pedesaan dan perkotaan.
6. Menghitung jumlah kecelakaan berdasarkan hari.

Temuan

 
Untuk mengidentifikasi kondisi yang meningkatkan resiko kecelakaan, kami akan menyajikan tabel-tabel berikut sebagai Insight yang berhasil kami temukan.

I. Top 10 Negara Bagian


Tabel 10 Negara Bagian dengan Jumlah Kecelakaan Tertinggi




Data di atas merupakan, data 10 negara teratas dengan negara kecelakaan paling banyak. Dari chart ini bisa dilihat bahwa Texas merupakan Negara dengan Jumlah Kecelakaan tertinggi sebesar 9.93%, kemudian diikuti oleh Negara California sebanyak 9.84% dan Negara Florida sebanyak 8.74%. Jumlah korban kecelakaan yang terjadi tidak selalu menandakan kalau tingkat kecelakaan di daerah tersebut merupakan yang paling besar. Untuk mengidentifikasi tingkat kecelakaan di negara bagian amerika, kami terlebih dahulu menganalisis persebaran jumlah penduduk dan korban kecelakaan, seperti berikut:
Tabel tingkat kecelakaan berdasarkan populasi penduduk:

Berdasarkan data, Texas merupakan negara bagian yang memiliki jumlah korban kecelakaan yang sangat tinggi mencapai 3.874 korban jiwa. Namun, Tennessee menjadi negara bagian dengan tingkat kecelakaan yang paling tinggi, dan masuk dalam kategori darurat. Tennessee memiliki jumlah penduduk sebanyak 6.975.218 jiwa, dengan korban jiwa sebanyak 1.168 atau 1,68%. Korelasi lainnya yang dapat disimpulkan adalah jumlah kecelakaan yang terjadi pada negara-negara bagian di United States tidak berbanding lurus dengan jumlah populasi penduduk yang ada di wilayah setempat. Dari chart ini dapat disimpulkan bahwa Negara bagian Tennessee, Florida, Georgia, dan Texas perlu mendapat perhatian khusus dari NHTSA dan pemerintah setempat untuk lebih memperketat regulasi yang akan diterapkan agar bisa mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di Negara ini.

II. Perbandingan Kecelakaan berdasarkan Jam dan Lokasi


Tabel Rata-Rata Kecelakaan yang Terjadi Setiap Jam


Berdasarkan analisa dari data, dapat diketahui bahwa kecelakaan paling sering terjadi pada jam 13.00 siang, hingga 17.00 sore waktu setempat dengan jumlah kecelakaan tertinggi mencapai 2010 laporan.
Tabel Persentase Kecelakaan di Daerah Pedesaan dan Perkotaan.
Persentase kecelakaan yang terjadi pada 2021, paling banyak terjadi di area perkotaan yang mencapai 56,76%, angka ini cukup tinggi jika dibandingkan area pedesaan yang hanya mencapai 41,88%. Sementara, ada beberapa area yang tidak diketahui sehingga tidak dapat dilaporkan secara spesifik.

 
Tabel Jumlah Kecelakaan berdasarkan Hari

Dari chart ini Jumlah Kecelakaan terbanyak berada di hari Minggu 17.89%, Sabtu 16.45% dan Senin 13.98%.
Tabel Kondisi Atmosfir.


Dari chart Jumlah Kecelakaan berdasarkan Kondisi Atmosfir diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi cuaca/atmosfir disaat terjadinya kecelakaan bukanlah penyebab utama terjadinya suatu kecelakaan karena data menyebutkan bahwa jumlah tertinggi terjadinya kecelakaan berada di kondisi Clear (Cerah) dengan angka persentase yang sangat dominan yakni 69.20%, dibandingkan persentase kondisi atmosfir tertinggi lainnya yakni Cloudy yang hanya 12.96% dan Rain yang hanya 7.37%.
 
IV. Perbandingan Kecelakaan dengan Kondisi Mabuk

Tabel Perbandingan Kecelakaan yang disebabkan oleh Pengemudi yang Mabuk dan
Tidak Mabuk.

Disini dapat dilihat bahwa kecelakaan tanpa mabuk lebih banyak persentasenya dibandingkan dengan kecelakaan dengan mabuk, sehingga bisa dikatakan bahwa mabuk bukanlah penyebab utama terjadinya kecelakaan.

Tabel Kecelakaan dengan Mabuk Berdasarkan Kondisi Pencahayaan.


 
Persentase kecelakaan dengan orang mabuk tertinggi terjadi saat kondisi Dark - Not Lighted, yang menandakan kondisi tersebut gelap dan tanpa lampu penerangan menyala. Posisi kedua diisi kondisi Daylight dan posisi ketiga diisi oleh Dark - Lighted perlu menjadi pertimbangan, meskipun kondisi Dark ditempati di posisi pertama, posisi kedua tidak diisi oleh kondisi Dark, tetapi Daylight, menunjukan bahwa kondisi gelap dengan penerangan lebih sedikit menimbulkan kecelakaan dibandingkan kondisi terang seperti siang hari, sehingga dapat disimpulkan bahwa Penerangan di jalan memiliki pengaruh sangat besar untuk mengurangi kecelakaan karena mabuk. 

Tabel Kecelakaan Mabuk Berdasarkan Hari.

Jika dilihat kecelakaan karena mabuk berdasarkan hari. Jumlah kecelakaan terbanyak terjadi saat weekend yaitu hari Sabtu dan Minggu. Banyak orang bersenang-senang dan libur bekerja di hari itu. Sehingga banyak kecelakaan saat mabuk terjadi.

V. Identifikasi Penyebab Kecelakaan
 
Tabel Kondisi Pencahayaan


Dari chart Jumlah Kecelakaan berdasarkan Kondisi Pencahayaan dapat dilihat bahwa kecelakaan paling tinggi terjadi di waktu Daylight dengan tingkat persentase sebesar 45.80%, diikuti oleh waktu Dark - Not Lighted sebesar 27.35%, dan Dark - Lighted sebesar 20.80%. Namun jika diperhatikan lebih detail, Kondisi Cahaya pada waktu Dark bisa jauh lebih tinggi jika data Dark - Not Lighted, Dark - Lighted, dan Dark - Unknown Lighting digabungkan menjadi satu kondisi Dark secara umum karena pada dasarnya ketiga kondisi ini berlangsung pada time frame yang sama yakni malam hari (hours after sunset - before dawn). Oleh karena itu kami membuat tabel baru yang dapat menggabungkan semua Kondisi Dark agar bisa melihat perbandingannya terhadap kondisi lain khususnya Daylight.
 
Tabel Kondisi Pencahayaan dengan Kondisi Dark digabungkan
 
Dari chart ini dapat dilihat bagaimana kondisi Dark merupakan kondisi tertinggi terjadinya kecelakaan dengan jumlah sebanyak 17403 kecelakaan, dengan persentase sebesar 49.09%; melebihi jumlah kecelakaan yang terjadi disaat Daylight yang hanya mencapai angka 16236 dengan persentase sebesar 45.80% Data tersebut bisa kami gunakan untuk menelusuri lebih lanjut di mana dan bagaimana proses terjadinya kecelakaan untuk membantu proses identifikasi
kondisi yang meningkatkan resiko kecelakaan.

Tabel Proses Terjadinya Kecelakaan.


Chart Persentase Proses Terjadinya Kecelakaan menunjukkan bahwa kecelakaan yang First Harmful Event was not a Collision with another Vehicle merupakan proses kecelakaan yang sangat dominan terjadi dengan jumlah sebesar 21797 kecelakaan dengan persentase yang mencapai 61.48%.

Hasil dari tabel ini akan dibandingkan dengan data dari tabel kondisi pencahayaan sebelumnya untuk ditelusuri seberapa banyak kecelakaan ini terjadi pada kondisi pencahayaan tertentu.

Tabel Perbandingan Kondisi Pencahayaan pada Kecelakaan First Harmful Event was not a Collision with another Vehicle.
Dari chart ini dapat dilihat secara jelas bahwa Kondisi Dark sangat berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan dengan proses seperti ini.

Untuk analisa lebih lanjut, kami akan melihat perbandingan persentase Kondisi Dark yang lebih spesifik terhadap proses terjadi kecelakaan seperti ini.

Tabel Perbandingan Kondisi Cahaya Dark pada Kecelakaan First Harmful Event was not a Collision with another Vehicle.


Dari chart ini dapat disimpulkan bahwa Kondisi Malam tanpa Cahaya merupakan salah satu kondisi yang dapat meningkatkan resiko kecelakaan.

 
Untuk memperkuat kesimpulan ini kami akan membandingkan data Kecelakaan berdasarkan Kondisi Cahaya terhadap wilayah terjadinya kecelakaan.


Tabel Jumlah Kecelakaan berdasarkan Kondisi Cahaya di wilayah Urban dan Rural




Dari kedua tabel dan chart diatas kami ingin memperjelas selisih yang sangat signifikan antara jumlah kecelakaan pada wilayah Rural kondisi Dark - Not Lighted yang jumlahnya melebihi 10 kali lipat dari kondisi Dark - Lighted.

 
Hasil ini bisa dikatakan tidak normal jika dibandingkan dengan kondisi serupa di wilayah Urban yang selisih jumlah kecelakaannya cenderung lebih merata antara Daylight, Dark - Lighted, dan Dark - Not Lighted.

Berikut akan diberikan tabel rincian Kondisi Cahaya Dark secara spesifik untuk
melihat perbandingannya.

Tabel Jumlah Kecelakaan pada Kondisi Cahaya Gelap Secara Spesifik di Wilayah Rural



Dari chart ini dapat dilihat bahwa selisih yang sangat jauh antara Kondisi Gelap dengan Penerangan dan Kondisi Gelap tanpa Penerangan berpengaruh sangat besar terhadap terjadinya kecelakaan di wilayah Rural.


Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya lampu penerang jalan di wilayah Rural yang membuat para pengendara kesulitan dalam mengontrol laju kendaraan mereka.

 
Dengan memperhatikan semua tabel-tabel dan chart diatas dapat disimpulkan bahwa Kondisi yang dapat meningkatkan resiko kecelakaan antara lain adalah:


Kondisi Malam tanpa Cahaya merupakan salah satu kondisi yang dapat meningkatkan resiko kecelakaan.
● Kurangnya lampu penerang jalan di wilayah Rural menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan di wilayah Rural.

Kesimpulan dan Saran 

Setelah menganalisa data kecelakaan yang terjadi selama tahun 2021 di Amerika Serikat, kami dari tim Refocus Consultant dapat memberikan rekomendasi dan saran antara lain:

I. Negara bagian Tennessee, Florida, Georgia, dan Texas menjadi Negara Bagian yang memiliki tingkat persentase kecelakaan yang tertinggi, sehingga Negara-Negara ini perlu mendapat perhatian khusus dari NHTSA dan pemerintah setempat untuk lebih memperketat regulasi yang akan diterapkan agar bisa mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di Negara ini.

II. Waktu Kecelakaan tertinggi berada di hari Minggu, Sabtu, dan Senin; dan waktu spesifik kecelakaan paling sering terjadi pada jam 13.00 siang, hingga 17.00 sore waktu setempat, sehingga kami menyarankan pihak pemerintah untuk meningkatkan keamanan lalu lintas pada waktu-waktu tersebut.

III. Pada waktu malam hari, kondisi gelap dengan penerangan lebih sedikit merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan pada malam hari, dan kondisi ini memiliki pengaruh besar pada kecelakaan yang terjadi di wilayah pedesaan (Rural), atau pada kecelakaan yang melibatkan orang mabuk; sehingga kami merekomendasikan pemerintah setempat untuk memperbanyak lampu penerang jalan dan menjadwalkan patroli lalu lintas secara rutin, khususnya di wilayah pedesaan, agar dapat mengurangi jumlah kecelakaan pada malam hari.

IV. Membuat regulasi pembatasan penjualan minuman keras dan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi pada hari sabtu, minggu dan senin, serta melakukan razia dengan menggunakan alat pendeteksi atau secara manual.

V. Membuat regulasi khusus tempat penjualan minuman keras (Bar) untuk melarang pengunjungnya pulang dalam keadaan mabuk dengan kendaraan pribadi.

VI. Menerapkan hukuman atau denda yang berat kepada oknum yang melanggar peraturan lalu lintas, terutama yang tertangkap dalam keadaan mabuk, seperti menahan SIM dan kendaraan yang digunakan selama periode yang ditentukan.

Komentar

Berita Populer

PREDIKSI RISIKO PENYAKIT KRONIS PADA PESERTA BPJS DENGAN PENDEKATAN DATA ANALISIS DAN VISUALISASI HASIL MENGGUNAKAN POWER BI DAN PYTHON Studi Kasus pada kegiatan Healthkathon 2.0 BPJS Kesehatan